MACAM MACAM ALIRAN FLOW


Macam-macam Aliran (Flow)

1.      Compressible flow
Compressible flow adalah aliran dimana densitas fluidanya tidak berubah didalam medan aliran (flow field), misalnya aliran air.
Hasil gambar untuk Compressible flow
 
2.      Incompressible flow
incompressible flow adalah aliran dimana intensitas fluidanya berubah didalam medan aliran, misalnya aliran udara.
3.      Steady flow
Hasil gambar untuk steady flow
Steady flow adalah aliran yang mana kondisi alirannya (kecepatan, tekanan, densitas, dsb) tidak berubah dengan waktu.// Aliran Steady. Suatu aliran fluida disebut steady jika aliran yang mana kondisi alirannya (kecepatan, tekanan, densitas, dsb) tidak berubah dengan waktu. sebagai contoh : pada saat kita membuka kran dengan bukaan kran yang tetap maka aliranya adalah steady flow. 


4.      Unsteady flow
unsteady flow adalah aliran dimana kondisi alirannya berubah dengan waktu. Sebagai contoh, pada saat kita memutar penutup kran maka air yang mengalir adalah unsteady flow.// Airan Unsteady jika terdapat perubahan kecepatan terhadap waktu dalam aliran tersebut.Sebagai contoh, pada saat kita memutar penutup kran Hasil gambar untuk steady flow
maka air yang mengalir adalah unsteady flow.

5.      Laminar flow
Hasil gambar untuk laminar flow
Laminar flow, partikel-partikel fluida mengalir lembut bagikan lapisan-lapisan laminar .// Aliran Laminer  adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan (lanima-lamina) membentuk garis-garis alir yang tidak berpotongan satu sama lain. Hal tersebut d tunjukkan oleh percobaan Osborne Reynold. Pada laju aliran rendah, aliran laminer tergambar sebagai filamen panjang yang mengalir sepanjang aliran. Aliran ini mempunyai Bilangan Reynold lebih kecil dari 2300.


6.      Turbulen flow
Turbulen flow, partikel-partikel fluida saling bercampur dan mengalir secara tidak beraturan. //Aliran Turbulen Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling berpotongan. Oleh Osborne Reynold digambarkan sebagai bentuk yang tidak stabil yang bercampur dalam wamtu yang cepat yang selanjutnya memecah dan menjadi takterlihat. Aliran turbulen mempunyai bilangan reynold yang lebih besar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiMFmmzFKPtQ2NN9kBxcNWsavDZOaiEubS8EppLOVzTe3Y_oYzZmhxg11q8knqyz8LjlZAT5Jkp7rmuFzdPH_AFXtQnIaQKcRJabRsWSB4MmIwxKpkn-HBs8I9hRm28PU3RWzoxaD_fbyE/s1600/iain1.gif

dari 3000.

7.      Fully developed flow
Hasil gambar untuk Fully developed flow

Fully developed flow adalah aliran yang vektor kecepatannya tidak lagi berubah terhadap koordinat.


8.       Steady uniform flow
Steady uniform flow adalah aliran yang mempunyai kondisi tidak berubah terhadap posisi dan waktu. Kecepatan dan penampang aliran fluida sama dalam satu bentuk penampang. Misalnya, aliran dalam pipauniform dengan kecepatan konstan. Dimana aliran dikatakan uniform, bila kecepatan aliran fluida sama
dari titik satu ke titik yang lain dan sebaliknya.
9.      Steady non-uniform flow

Steady non-uniform flow adalah aliran yang kondisinya berubah dari satu posisi ke posisi yang lain tetapi tetap terhadap waktu. Kecepatan dan penampang aliran fluida sama dalam beberapa bentuk penampang aliran yang berbeda tetapi tidak berbeda terhadap waktu. Contohnya, aliran fluida dalam pipa yang berbentuk tangga dengan kecepatan yang konstan.



10.  Unsteady uniform flow
Unsteady uniform flow, aliran pada saat tertentu mempunyai kecepatan pada setiap posisi yang sama, tetapi kecepatan akan berubah terhadap waktu. Contohnya, seperti pipa pada saat mulai dipompa.

11.  Unsteady non-uniform
Hasil gambar untuk Unsteady non-uniform
Unsteady non-uniform aliran yang mempunyai model aliran dan kecepatan yang bervariasi dari satu posisi ke posisi yang lain dan juga berubah terhadap waktu. Contohnya, pada gelombang air yang menjalar pada kanal.

12.  non-uniform flow

non-uniform flow merupakan kebalikan dari lairan uniform. Yaitu kecepatan aliran berubah menurut tempatnya. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi ada pengaruh pembendungan/terjunan, ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.
13.  gradually varied flow
gradually varied flow ialah apabila kedalaman aliran berubah pada jarak yang cukup panjang, maka dikatakan aliran berubah lambat laun .
14.  Hasil gambar untuk gradually varied flow
rapidly varied flow
Hasil gambar untuk rapidly varied flow
rapidly varied flow, yaitu jika kedalaman aliran mendadak berubah pada jarak yang cukup pendek, misalnya aliran yang melewati mercu, bending atau terjunan. 
15.  steady varied flow
steady varied flow, yaitu jika kedalaman aliran tidak tetap tetapi kecepatan alirannya tetap.
16.  unsteady varied flow
unsteady varied flow ialah apabila kedalaman maupun kecepatan alirannya selalu berubah sepanjang saluran, maka dikatakan aliran berubah tak tunak.

17.  compressible flow
Hasil gambar untuk compressible flow
compressible flow  ialah Aliran dikatakan termampatkan (compressible flow), jika aliran tersebut mengalami perubahan volume bila diberikan tekanan.

18.  uncompressible flow
Hasil gambar untuk incompressible flow
uncompressible flow ialah sebaliknya jika tidak mengalami perubahan volume, dikatakan aliran tersebut taktermampatkan.
19.  Hasil gambar untuk supercritical flow
 supercritical flow
supercritical flow, di mana:                                 
n = kecepatan aliran (m/det)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
y = kedalaman aliran (m)
a = koefesien energy

jika > 1 r F dikatakan alirannya superkritis

20.  sub critical flow
sub critical flow
n = kecepatan aliran (m/det)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
y = kedalaman aliran (m)
a = koefesien energy

< 1 r F dikatakan aliran subkritis.

21.  critical flow
critical flow
     n = kecepatan aliran (m/det)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
y = kedalaman aliran (m)
a = koefesien energy

            jika = 1 r F dikatakan aliran kritis.

21. onedimensional flow
onedimensional flow adalah aliran dimana seluruh fluida dan parameter alirannya diasumsikan tetap terhadap penampang normal aliran, dan hanya ada satu gradient kecepatan, yaitu dalam arah aliran. Di dalam kenyataannya, tidak ada aliran satu dimensi karena adanya beberapa pembatas. Namun demikian, aliran pada sungai dapat didekati dengan aliran satu dimensi (1-D flow). 
Hasil gambar untuk one dimensional flow

22.  two-dimensional flow
Hasil gambar untuk two-dimensional flow
two-dimensional flow adalah aliran dimana dibedakan dalam beberapa bidang secara paralel, horisontal atau vertikal (2-DH atau 2-DV). Aliran dua dimensi memiliki dua gradien kecepatan.

23.  threedimensional flow
Hasil gambar untuk three dimensional flow like that
threedimensional flow adalah aliran dimana parameter alirannya berubah dalam tiga dimensi, sehingga gradien parameter alirannya terdapat dalam tiga arah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DAN USHUL FIQIH MASA AWAL: MASA RASULULLAH SAW DAN MASA SAHABAT

Makalah Etika Profesi Seorang Insinyur

PENGERTIAN LIPATAN FUNGSI DAN JENISNYA